Minggu, 17 April 2016

Senam Kebugaran yang Dilaksanakan Oleh BPBD Kota Medan

Untuk menjaga stamina dan kodisi yang baik, saya dan rekan rekan senam dulu ya...
yang mau ikutan silahkan nyusul ya..
heheheheheh

Jumat, 18 Maret 2016

Gempa Terjadi. Apa yg harus dilakukan..??

Gempa Bumi mungkin kata yang tak asing lagi di telinga kita. Negara kita mungkin sudah akrab dengan gempa bumi ( mungkin da sahabat kali y :p ). walaupun begitu, kita harus tahu apa sih gempa bumi itu dan bagaimana kita menghadapinya.

Gempa bumi yang terjadi di permukaan bumi biasannya disebabkan oleh pergerakan kerak bumi ( lempeng bumi ). bukan hanya itu saja, akltivitas gunung vulkanik pun bisa menyebabkan gempa. bumi kita ini selalu bergerakj, Gempa bumi terjadi apabila tekanan yang terjadi karena pergerakan itu sudah terlalu besar untuk dapat di tahan

1. Rumus Aman Saat Gempa

  • tetaplah tenang  : Saat gempa terjadi, berusahalah untuk tetap tenang, jangan berteriak "gempa gempa gempa"( biasanya perempuan ini,, heheheh ). sikap yang tenang dapat menimbulkan pikiran yang jernih untuk mencari jalan keluar untuk langkah penyelamatan diri kita sendiri.
  • Berlindung : segeralah cari tempat aman agar terhindar dari reruntuhan bangunan dan terjangan benda yg dapat membahayakan diri kita.  kalo bisa carilah segita kehidupan agar lebih aman lagi


2. Cara Menyelamatkan Diri saat Gempa

  • Didalam Rumah : 
  1. saat gempa terjadi dan posisi kita lebih dari 10 meter dari pintu keluar, segera menunduk dan merangkak keluar rumah.tapi sebaliknya jika kurang dari 10 meter ambil langkah seribu juga boleh.
  2. saat gempa terjadi dan posisi kita alagi tidur, segera bangun dan berguling ke samping tempat tidur, lindungi kepala dengan bantal dan seliumut tebal dan cari tempat yang aman.
  • Digedung Bertingkat: 
berusahalah untuk tetap tenang, tunggulah gempa berhenti dan silahkan kluar. saat gempa terjadi, lindungilah wajah atau kepala dari pecahan kaca yang terlontar, jangan gunakan lift saat gempa baru berhenti. tetap gunakan tangga darurat.

  • Dipabrik :
berusahalah untuk tetap tenang dan segerahla menuju ke tempat evakuasi, apabila terjadi bahaya lain seperti kebocoran gas beracun, segera mengungsi dalam jangkauan yg aman dan jika tidak memungkinkan untuk kluar ruangan, segera pakai umus aman

  • Diluar Ruangan
carilah tanah lapang yang aman dari jangkauan reruntuhan bangunan, jangan berdiam diri di bawah pohon ataupun juntaian kabel listrik. setelah gempa berhenti jangan buru buru masuk ruangan, pastikan gempa susulan tak terjadi



  • Dipantai
Waspadailah gempa yg terjadi, karna kemungkinan dapat memicu tsunami. pastikan tidak ada pasang surut yang ekstrim. segeralah mengungsi ketempat yang agak tinggi atau menjauh dari kawasan pantai minimal 3 Km dan terus pantau situasi.

Kamis, 17 Maret 2016

Pelatihan dasar Sistem Tanggap Darurat di PT PLN ( Persero ) Sektor Pembangkitan Medan

 Salam Tangguh...!!!!!!!


Selasa, 15 Maret 2016 Badan Penanggulangan Bencana ( BPBD ) Kota Medan menghadiri ajakan kerjasama dari First Aid Indonesia dalam kegiatan Pelatihan Dasar Sistem Tanggap Darurat yang telah dilaksanakan di kantor PT. PLN ( Persero ) Sektor Pembangkitan Medan.

Tanggap Darurat Bencana merupakan Serangkaian Kegiatan yang dilakukan dengan segera pada saat kejadian bencana untuk menangani dampak buruk yang ditimbulkan, yang meliputi kegiatan penyelamatan dan evakuasi korban, harta benda, pemenuhan kebutuhan dasar, perlindungan, pengurusan, penyelamatan, serta pemulihan prasarana dan sarana. Hal inilah yang akan diajarkan oleh para instructur kepada peserta kegiatan.

Dalam kegiatan ini instructur merupakan dari beberapa lembaga yang saling bekerja sama, yaitu First Aid Indonesia, BPBD Kota Medan, SAR BRIMOB, TAGANA dan Dinas Kesehatan. Peserta sendiri merupakan Karyawan dari PT. PLN ( Persero ) Sektor Pembangkitan Medan yang berjumlah sekitar 200 peserta.

Kegiatan ini diadakan selama satu hari full dengan memberi pembekalan Materi dan Simulasi berupa:
  1. Kesiasiagaan Bencana
  2. Sistem Komando dan Managemnen Tanggap Darurat
  3. Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan ditempat kerja
  4. Sistem Evakuasi
  5. Sistem Peringatan Dini dan Komunikasi Tanggap Darurat
  6. sistem Shelter
  7. Sistem Dapur Umum
  8. Sistem Pendataan dan Pelaporan Bencana
  9. Pelatihan Tanggap Darurat Bencana
  10. Simulasi Tanggap Darurat

Dalam Pelaksanaan Kegiatannya, peserta yang berjumlah 200 peserta dibagi menjadi beberapa kelompok, untuk menyerap materi dan melakukan simulasi pelatihan yang berbeda. hal ini dilakukan untuk peserta lebih fokus dan menguasi materi yang di berikan.


Kegiatan ini dilakukan bertujuan untuk menjadikan para peserta atau Karyawan PT. PLN ( Persero ) Sektor Pembangkitan Medan terlatih dan slalu siagga terhadap bencana dan keadaan darurat yang kemungkinan akan terjadi di lingkuan kerja.



Senin, 14 Maret 2016

Pelatihan Pertolongan Pertama Gawat Darurat Bencana oleh BPBD Kota Medan kepada Mahasiswa STIKes Elisabet Medan

Senin, 15 Februari 2016 STIKes Elisabet Medan melakukan hubungan kerja sama kepada BPBD Kota Medan untuk melakukan kegiatan  " Pelatihan Pertolongan Pertama Keperawatan Gawat Darurat Bencana Alam"

BPBD Kota Medan sebagai Nara Sumber dan instructur memberikan materi dan pelatihannya selama 2 hari di Kampus STIKes Elisabet Kota Medan. dihari pertama BPBD Kota Medan memberikan pembekalan materi tentang Prabencana, Tanggap Darurat Bencana dan Pasca Bencana. selama pembekalan materi mahasiswa diberikan gambaran apa itu bencana dan hal apa yang harus dilakukan saat terjadi bencana agar mereka dapat menjadi relawan yang tangguh menghadapi hal hal yang terjadi dilapangan nanti.

Dihari kedua kegiatan, BPBD Kota Medan mengirimkan Team 8 ( keren ah :) ) yang bertugas sebagai instructur ( Team 8 mereka adalah Kang Tofik, Kang Diky, Kang Ilham, Kang Al, Kang Said, Kang Toni, Kang Irul dan Wak yong ). dihari kedua ini, mahasiswa diberikan :

1.  Pembekalan Teori dan Pratek Evakuasi Korban Bencana

     mahasiswa atau peserta diberikan bekal materi untuk mengevakuasi korban dari teknik dan bagaimana kondisi korban sebenarnya. dalam mengevakuasi korban peserta di tuntut untuk memahami kondisi dasar korban yg ditolong. apakah korban dalam kondisi luka ringan( korban masi bisa berjalan dengan baik ), luka yang menyebabkan korban tak bisa berjalan atau korban dalam keadaan meninggal dunia, sehingga peserta memahami hal apa yang harus dilakukan terhadap korban untuk di evakuasi.

2. Pembekalan Teori dan Praktek Pemasangan Tenda.
     dalam hal ini peserta di didik untuk mendirikan tenda pengungsi BNPB. Tenda yang mereka  dirikan ini berfungsi untuk tempat tinggal sementara korban.

3. Pengenalan dan Praktek LCR
    dalam hal ini peserta di berikan pengetahuan tentang perahu karet dan teknik pengoperasiannya serta mempraktekkan bagaimana pengevakuasian korban di air.


Kegiatan ini dilakukan untuk menjalin hubungan kerja sama antara STIKes Elisabet dengan BPBD Kota Medan serta membekali pengetahuan dan keterampilan peserta pelatihan dalam melakukan pertolongan atau evakuasi
jika terjadi bencana di Kota medan


Bencana Alam



Seperti yang kita ketahui, bahwa wilayah Negara kita terletak di wilayah yang memiliki kondisi geografis, geologis, hidrologis, dan demografis yang dapat mengakibatkan bencana, baik yang di sebabkan oleh faktor alam, faktor non alam, maupun faktor manusia yang menyebabkan timbulnya korban jiwa manusia, kerusakan lingkungan, kerugian harta benda, dan dampak psikologis yang dalam kepada korbannya.
1.      Pengertian Bencana Alam

Bencana merupakan peristiwa atau rangkaian peristiwa yang mengancam dan mengganggu kehidupan dan penghidupan masyarakat yang disebabkan, baik oleh faktor alam, non alam maupun faktor manusia sehingga timbulnya korban jiwa, kerusakan lingkungan dan dampak psikologis.

Maka Bencana Alam dapat diartikan sebagai Bencana yang diakibatkan oleh peristiwa atau serangkaian yang disebabkan oleh alam. Seperti Gempa bumi, tsunami, gunung meletus, banjir, kekeringan, angin topan dan tanah longsor.

2.      Jenis – jenis bencana alam

a.       Gempa Bumi
Gempabumi adalah peristiwa bergetarnya bumi akibat pelepasan energi di dalam bumi secara tiba-tiba yang ditandai dengan patahnya lapisan batuan pada kerak bumi. Akumulasi energi penyebab terjadinya gempabumi dihasilkan dari pergerakan lempeng-lempeng tektonik. Energi yang dihasilkan dipancarkan kesegala arah berupa gelombang gempabumi sehingga efeknya dapat dirasakan sampai ke permukaan bumi.
Indonesia merupakan daerah rawan gempabumi karena dilalui oleh jalur pertemuan 3 lempeng tektonik, yaitu: Lempeng Indo-Australia, lempeng Eurasia, dan lempeng Pasifik.
Lempeng Indo-Australia bergerak relatip ke arah utara dan menyusup kedalam lempeng Eurasia, sementara lempeng Pasifik bergerak relatip ke arah barat.
Jalur pertemuan lempeng berada di laut sehingga apabila terjadi gempabumi besar dengan kedalaman dangkal maka akan berpotensi menimbulkan tsunami sehingga Indonesia juga rawan tsunami.
b.      Tsunami
Tsunami adalah ombak yang sangat besar yang menyapu daratan akibat adanya gempa bumi di laut, tumbukan benda besar/cepat di laut, angin ribut, dan lain sebagainya. TSunami sangat berbahaya karena bisa menyapu bersih pemukiman warga dan menyeret segala isinya ke laut lepas yang dalam.

c.       Gunung Meletus
Gunung meletus adalah gunung yang memuntahkan materi-materi dari dalam bumi seperti debu, awan panas, asap, kerikil, batu-batuan, lahar panas, lahar dingin, magma, dan lain sebagainya. Gunung meletus biasanya bisa diprediksi waktunya sehinggi korban jiwa dan harta benda bisa diminimalisir.

Magma adalah cairan pijar yang terdapat di dalam lapisan bumi dengan suhu yang sangat tinggi, yakni diperkirakan lebih dari 1.000 °C. Cairan magma yang keluar dari dalam bumi disebut lavaSuhu lava yang dikeluarkan bisa mencapai 700-1.200 °C. Letusan gunung berapi yang membawa batu dan abu dapat menyembur sampai sejauh radius 18 km atau lebih, sedangkan lavanya bisa membanjiri sampai sejauh radius 90 km

d.      Banjir
Banjir adalah bencana akibat curah hujan yang tinggi dengan tidak diimbangi dengan saluran pembuangan air yang memadai sehingga merendam wilayah-wilayah yang tidak dikehendaki oleh orang-orang yang ada di sana. Banjir bisa juga terjadi karena jebolnya sistem aliran air yang ada sehingga daerah yang rendah terkena dampak kiriman banjir.

e.       Kekeringan
Kekeringan adalah merupakan salah satu bencana yang sulit dicegah dan datang berulang. Secara umum pengertian kekeringan adalah ketersediaan air yang jauh di bawah dari kebutuhan air untuk kebutuhan hidup, pertanian, kegiatan ekonomi dan lingkungan. Terjadinya kekeringan di suatu daerah bisa menjadi kendala dalam peningkatan produksi pangan di daerah tersebut. Di Indonesia pada setiap musim kemarau hampir selalu terjadi kekeringan pada tanaman pangan dengan intensitas dan luas daerah yang berbeda tiap tahunnya.
SSKekeringan merupakan salah satu fenomena yang terjadi sebagai dampak penyimpangan iklim global seperti el-nino dan Osilasi Selatan. Dewasa ini bencana kekeringan semakin sering terjadi bukan saja pada periode tahun-tahun El Nino, tetapi juga pada periode tahun dalam keadaan kondisi normal

f.        Angina topan
Angin puting beliung adalah angin yang berputar dengan kecepatan lebih dari 63 km/jam yang bergerak secara garis lurus dengan lama kejadian maksimum 5 menit. Orang awam menyebut angin puting beliung adalah angin “Leysus”, di daerah Sumatera disebut “Angin Bohorok” dan masih ada sebutan lainnya. Angin jenis ini yang ada di Amerika yaitu “Tornado” mempunyai kecepatan sampai 320 km/jam dan berdiameter 500 meter. Angin puting beliung sering terjadi pada siang hari atau sore hari pada musim pacaroba. Angin ini dapat menghancurkan apa saja yang diterjangnya, karena dengan pusarannya benda yang terlewati terangkat dan terlempar
g.       Kebakaran
Kebakaran liar, atau juga kebakaran hutan, kebakaran vegetasi, kebakaran rumput, atau kebakaran semak, adalah sebuah kebakaran yang terjadi di alam liar, tetapi dapat juga memusnahkan rumah-rumah atau sumber daya pertanian. Penyebab umum termasuk petir,kecerobohan manusia
musim kemarau dan pencegahan kebakaran hutan kecil adalah penyebab utama kebakaran hutan besar.
Kebakaran hutan dalam bahasa Inggris berarti "api liar" yang berasal dari sebuah sinonim dari api yunani, sebuah bahan seperti napalm yang digunakan di eropa Pertengahan sebagai senjata maritim.

h.       Tanah longsor
Tanah longsor merupakan jenis gerakan tanah. Tanah longsor sendiri merupakan gejala alam yang terjadi di sekitar kawasan pegunungan. Semakin curam kemiringan lereng suatu kawasan, semakin besar pula kemungkinan terjadi longsor. Longsor terjadi saat lapisan bumi paling atas dan bebatuan terlepas dari bagian utama gunung atau bukit. Pada dasarnya sebagian besar wilayah di Indonesia merupakan daerah perbukitan atau pegunungan yang membentuk lahan miring. Lahan atau lereng yang kemiringannya melampaui 20° umumnya berbakat untuk bergerak atau longsor. Tapi tidak selalu lereng atau lahan yang miring berpotensi untuk longsor.